PEMBAGIAN ISIM DARI SEGI UMUM DAN KHUSUS
Oke sahabat yang berbahagia kali ini kita akan
membahas tentang pembagian isim dilihat dari segi umum dan khusus. Dari segi
umum dan khusus isim terbagi pada dua yaitu
1.
اِسِمْ نَكِرَة
yaitu kata yang menunjukan pada makna umum dan tidak
kemasukan ال (alif lam). Jadi walaupun maknanya menunjukan pada umum
kalo sudah kemasukan ال tidak lagi nakiroh (umum). Contoh isim nakiroh
تِلْمِيْذٌ (murid), رَجُوْلٌ
(laki-laki), اُسْتَاذٌ
2.
اِسِم مَعْرِفَة
yaitu kata yang menunjukan pada khusus. Yang termasuk
isim ma’rifat adalah
1.
عَلَمٌ
(nama)
Jadi nama orang, kota atau nama-nama lainnya termasuk
pada ma’rifat (khusus)
Contoh :
مُحَمَّدٌ، عُثْمَانُ،
اَحْمَدُ، جَاكَرْتَا، مَكَّة،
2.
اِسِم ضَمِيْر
Isim dhomir / kata ganti juga sama termasuk kedalam isim
ma’rifat contoh
هُوَ، هُمَا، هُمْ، هِيَ، هُمَا، هُنَّ، اَنْتَ، اَنْتُمَا،
اَنْتُمْ،
اَنْتِ، اَنْتُمَا، اَنْتُنَّ، اَنَا، نَحْنَ
Contoh dalam teks
قُلْ هُوَ اللهُ
اَحَدٌ kata yang digaris bawahi isim ma’rifat karena هُوَ
termasuk isim dhomir
3.
اِسِم مَوْصُوْل
Isim maushul (kata sambung) juga termasuk kedalam isim ma’rifat
(khusus). Kata yang termasuk kedalam isim maushul adalah
Isim maushul
|
Jumlah
|
Contoh
|
Arti
|
الَّذِي
|
Menunjukan satu orang (laki-laki)
|
اَلَّذِي يَجْلِسُ عَلَى الْكُرْسِي مُحَمَّدٌ
|
Orang yang duduk diatas kursi adalah
muhammad
|
الَّذاَنِ
|
Menunjukan pada dua orang (laki-laki)
|
الَّذَانِ يَجْلِسَانِ عَلِى الكُرْسِي مُحَمَد
وَعُثْمَان
|
Orang yang duduk diatas kursi adalah
muhammad dan usman
|
الَّذِيْنَ
|
Menunjukan banyak (laki-laki)
|
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ
|
Mereka orang-orang yang beriman pada yang
ghaib
|
الَّتِي
|
Menunjukan satu orang (perempuan)
|
الَّتِي تَجْلِسُ عَلَى الْكُرْسِي فَاطِمَة
|
Yang duduk di atas kursi adalah fatimah
|
اللَّتَانِ
|
Menunjukan dua orang (perempuan)
|
الَّتَانِ تَجْلِسَانِ فاَطِمَة وَعَائِشَة
|
Yang duduk diatas kursi adalah fatimah dan ‘Aisyah
|
اللاَّتِى
|
Menunjukan banyak (perempuan)
|
اللاَّتِى يُصَلِّيْنَ مُسْلِمَاتٌ
|
Yang sedang shalat adalah wanita muslimat
|
4.
اِسِم اِشَارَة
Isim isyarah dalam bahasa indonesia sama dengan kata
tunjuk. Untuk kata tunjuk dekat menggunakan kata هَذَا (ini), sedangkan kata tunjuk jauh menggunakan kata ذَالِكَ (itu). Lebih lengkapnya kata yang termasuk isim isyarah
adalah
-
Kata tunjuk dekat (ini)
هّذَا، هّذَانِ، هَؤُلاَءِ
-
Kata tunjuk jauh (itu)
ذَالِكَ، ذَانِكَ،
اُولَئِكَ
Contoh dalam al quran
ذَالِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيْهِ
اُولَئكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ
5.
اِضَافَة
Yang ke lima adalah idhofat pada salah satu yang
empat di atas. Apa yang dimaksud idhopat? Idhopat adalah menggabungkan dua kata menjadi satu.
-
Idhofat dengan isim alam
Contoh kata اِبْنٌ (anak) di gabungkan dengan مُحَمَّدٌ
Menjadi اِبْنُ مُحَمَّدٍ (anak muhammad)
Kata اِبْنٌ sebelum digabungkan termasuk isim nakiroh (umum) tapi
setelah digabungkan menjadi ma’rifat. Alasan ma’rifatnya karena idhofat dengan
isim alam
-
Idhofat dengan isim dhomir
Contoh kata اِبْنٌ (anak) di gabungkan dengan هُ
Digabungkan menjadi اِبْنُهُ
-
Idhofat dengan isim isyarah
كِتَابٌ digabungkan dengan kata هَذَا
Contoh dalam kalimat
كِتَابُ هَذَا جَمِيْلٌ (buku ini bagus)
Kata كِتَابٌ sebelum digabungkan nakiroh (umum)
tapi menjadi ma’rifat (khusus) setelah idhofat dengan kata هَذَا
-
Idhofat dengan isim maushul
Contoh
كِتَابٌ digabungkan dengan الَّذِي
كِتَابُ الَّذِي حَمِلَهُ
مُحَمَّد جَمِيْلٌ
(Buku yang dibawa muhammad bagus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar