Selasa, 18 Oktober 2011

KETENTUAN DALAM MUBTADA DAN KHABAR

اَلْخَبَرُ (3)

قَوَاعِدُ الْمُبْتَدَأ وَالْخَبَر

KETENTUAN DALAM MUBTADA DAN KHABAR

Sahabat yang berbahagia selanjutnya kita akan membahas tentang ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan berkaitan dengan mubtada dan khabar. Adapun ketentuan dalam mubtada dan khabar adalah sebagai berikut :

1. Mubtada dan khabar harus marfu / rofa

Perhatikan contoh berikut

فَاطِمَةٌ طَالِبَةٌ Fatimah seorang mahasiswi

Kata فَاطِمَةٌ menjadi mubtada, karena menjadi mubtada maka harus rofa (dibaca dhomah) maka cara bacanya فَاطِمَةٌ fathimatun bukan فَاطِمَةً fathimatan atau فَاطِمَةٍ

Kata طَالِبَةٌ menjadi khabar maka harus dibaca rofa. Maka cara bacanya yang betul adalah طَالِبَةٌ tholibatun (dibaca dhomah) bukan dibaca طَالِبَةً tholibatan atau طَالِبَةٍ tholibatin

Coba tentukan manakah yang sesuai dengan ketentuan di atas

1.اَلْوَلَدَ مُجْتَهِدٌ

2. اَلْبِنْتُ مُجْتَهِدَةً

3. مُحَمَّدٌ طَالِبٌ

2. Mubtada dan khabar harus sama dalam mufrod (menunjukan satu), tasniyah (menunjukan dua) dan jamak (menunjukan banyak).

Perhatikan contoh berikut

a. مُحَمَّدٌ طَالِبٌ Muhammad seorang mahasiswa

Kata مُحَمَّدٌ menjadi mubtada dan bentuknya mufrod (menunjukan pada satu). Kata طَالِبٌ menjadi khabar dan bentuknya juga sama mufrod. Kenapa khabarnya mufrod karena mubtadanya mufrod

b. اَلطَّالِبَانِ مُجْتَهِدَانِ (dua orang mahasiswa bersungguh-sungguh)

Kata اَلطَّالِبَانِ menjadi mubtada dan bentuknya tasniyah (menunjukan pada dua tandanya ada tambahan huruf alif dan nun). Kata مُجْتَهِدَانِ menjadi khabar dan bentuknya sama tasniyah.

c. اَلْمُجْتَهِدُوْنَ نَاجِحُوْنَ (orang-orang yang bersungguh-sungguh akan sukses)

Kata اَلْمُجْتَهِدُوْنَ menjadi mubtada dan bentuknya jamak mudzakar salim (menunjukan banyak untuk laki-laki tandanya ada tambahan huruf wawu dan nun). Kata نَاجِحُوْنَ menjadi khabar dan bentuknya sama jamak mudzakar salim.

Coba tentukan manakah kalimat yang sesuai dengan ketentuan kedua ini !

1. عُمَرُ تِلْمِيْذَانِ

2. الْمُسْلِمُوْنَ مُجْتَهِدُوْنَ

3.اَلطَّالِبَانِ نَاجِحٌ

4. بَكْرٌ تِلْمِيْذٌ

3. Jika mubtadanya mudzakar (menunjukan pada laki-laki) maka khobar pun harus mudzakar, begitu juga jika mubtadanya muanats (menunjukan pada perempuan) maka khabar pun harus muanats.

Perhatikan contoh berikut :

a. مُحَمَّدٌ طَالِبٌ

Kata مُحَمَّدٌ menjadi mubtada dan jenisnya mudzakar. Kata طَالِبٌ menjadi khabar dan jenisnya sama mudzakar.

b. فَاطِمَةٌ طَالِبَةٌ

Kata فَاطِمَةٌ menjadi mubtada dan jenisnya adalah muanats tanda muanatsnya adalah nama Fatimah yang menunjukan pada perempuan. Kata طَالِبَةٌ menjadi khabar dan jenisnya sama muanats tanda muanatsnya adalah ada ta marbuthoh (ة)di akhir.

Coba tentukan manakah kalimat yang sesuai dengan ketentuan ketiga ini !

1. اَحْمَدُ طَالِبَةٌ

2. عَائِشَة تِلْمِيْذٌ

3. مُحَمَّدٌ مُسْلِمٌ

4. خَدِيْجَةُ حَاضِرَةٌ

Sahabat yang berbahagia masih terdapat ketentuan lain dalam mubtada dan khabar tapi untuk tahap pemula cukup sampai sini dulu. Selamat membaca semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar