اَلْمَفْعُوْلُ بِهِ
Siang sahabat-sahabat netter yang baik hati dan tidak sombong.
Kali ini kita akan membahas tentang maf’ul bih. Dalam bab
ini kita membahas tentang definisi maf’ul bih, pembagian maf’ul bih
ketentuan dalam maf’ul bih dan contoh maf’ul bih dalam al Quran.
Untuk lebih jelas tentang maful bih Perhatikan contoh
kalimat pada tabel berikut ini :
اَحْمَدُ يَقْرَأُ اَلْكِتَابَ
|
AHMAD
MEMBACA BUKU
|
Ahmad : subjek (mubtada)
Yaqrau : predikat (khabar)
Alkitaba : objek (maf’ul bih)
|
عُثْمَانُ اَكَلَ رُزًّا
|
USMAN
MAKAN NASI
|
Usman : Subjek (mubtada)
Akala :
predikat (khabar)
Rujjan : objek (maf’ul
bih)
|
عُمَرُ يَكْتُبُ رِسَالَةً
|
UMAR
MENULIS SURAT
|
Umar :
subjek (mubtada)
Yaktubu : predikat (khabar)
Risalatan : objek (maf’ul bih)
|
اَحْمَدُ ضَرَبَ سَارِقًا
|
AHMAD
MEMUKUL PENCURI
|
Ahmad : subjek (mubtada)
Dhoroba : predikat (khabar)
sariqon : objek
(maf’ul bih)
|
Dari tabel di atas bisa kita pahami bahwa maf’ul bih (dalam bahasa
arab) sama dengan objek dalam bahasa Indonesia. Dalam
kaidah bahasa arab maf’ul bih bisa didefinisikan sebagai berikut :
1. DEFINISI
(تَعْرِيْف )
اسمٌ دلَّ على مَا وَقَعَ
عليه فِعْلٌ الفَاعل
Isim
(kata benda) yang menunjukan pada sesuatu atau orang yang dikenai pekerjaan
(atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan objek)
2. PEMBAGIAN MAF’UL BIH
Maf’ul bih terbagi kepada 2 bagian yaitu
1. Dzohir (ظَاهِرٌ)
Maf’ul dzohir adalah maf’ul
(objek) yang menunjukan kepada nama atau benda dan bukan berupa kata ganti.
Perhatikan contoh berikut.
AHMAD
MENGAMBIL BUKU DARI PERPUSTAKAAN. Yang menjadi
maf’ul bih adalah kata كِتَابًا (kata كِتَابًا adalah maf’ul bih dzohir karena (kata benda dan
bukan kata ganti)
|
اَخَذَ مُحَمَدٌ كِتَابًا مِنَ المَكْتَبَة
|
2. Dhomir (ضَمِيْرٌ)
AHMAD MENGAMBILNYA (BUKU). Yang
menjadi maf’ul bih adalah kata هُ (kata هُ adalah maf’ul
bih dhomir karena berupa kata ganti)
|
اَخَذَ هُ مُحَمَدٌ مِنَ المَكْتَبَة
|
3. KETENTUAN
MAF’UL BIH
a. Baris
Maf’ul bih harus nasab
Mari kita lihat contoh di bawah ini
اَكَلَ مُحَمَدٌ رُزًّا
|
Muhammad makan nasi
Kata yang digaris
bawahi yaitu kata رُزًّا
Barisnya
dinasabkan karena kedudukannya menjadi maful bih (objek)
|
عَلَّمَ اُسْتَاذٌ تِلْمِيْذًا
|
Guru
mengajar murid
Kata
yang digaris bawahi yaitu kata تِلْمِيْذًا barisnya dinasabkan karena kedudukannya
menjadi maf’ul bih (objek)
|
4. Beberapa
contoh maf’ul bih dalam al Qur’an
Ayat
|
Surat
|
Keterangan
|
وَرَاَيْتَ النَاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللهِ اَفْوَاجًا
|
Q.S An Nasr : 2
Dan Engkau melihat Manusia masuk islam dengan berbondong bondong
|
رَاَيْ (melihat
: fiil (predikat)
تَ (engkau : fail (subjek))
النَاسَ (manusia
: maf’ul bih (objek)) maf’ul bih nya dzohir. Karena jadi
maf’ulbih maka barisnya di nasabkan dibaca annasa
|
اَلْهَــكُمُ التَكَاثُرُ
|
Q.S Attakatsur : 1
Telah melalaikan kepadamu hidup bermegah megahan
|
الْهَـ (melalaikan
: fi’il (predikat))
كُمُ (kepadamu
: maf’ul bih (objek)
التَكَاثُرُ (bermegah-megahan
: fa’il (subjek)
Jenis maf’ul bih pada ayat ini dibuat dari isim dhomir
yaitu lafadz كُمْ (kamu)
|
حَتَى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
|
Q.S At takatsur : 2
Hingga Engkau masuk kedalam kubur
|
زُرْ (masuk
“ fi’il : predikat)
تُمُ (kamu
: fa’il : subjek)
الْمَقَابِرَ (kubur
: maf’ul bih : objek)
|
اِيَّاكَ نَعْبُدُ
|
Q.S Al Fatihah : 5
|
اِيَاكَ (hanya
kepadamu : maf’ul bih (objek)
نَعْبُدُ (kami
: fa’il (subjek) beribadah : predikat (fi’il)
|
Temen-temen demikian sekilas pembahasan tentang
maf’ul bih semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar